Profil Desa Kedungbatur

Ketahui informasi secara rinci Desa Kedungbatur mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kedungbatur

Tentang Kami

Profil Desa Kedungbatur, Pituruh, Purworejo. Mengungkap potensi wisata unggulan Sendang Pertapan, kekuatan ekonomi berbasis pertanian subur, data wilayah dan kependudukan, serta prospek pengembangan agrowisata yang menjanjikan.

  • Magnet Wisata Sendang Pertapan

    Desa ini memiliki aset wisata alam dan spiritual unggulan berupa mata air abadi Sendang Pertapan, yang menjadi pusat rekreasi, sumber irigasi, dan jantung kehidupan desa.

  • Lumbung Pangan Berbasis Pertanian Subur

    Perekonomian desa ditopang secara kokoh oleh sektor pertanian yang produktif, terutama padi, berkat dukungan ketersediaan air yang melimpah sepanjang tahun.

  • Potensi Pengembangan Agrowisata Terpadu

    Masa depan desa terletak pada kemampuan untuk mensinergikan potensi pariwisata alamnya dengan kekayaan budaya agraris, menciptakan model pengembangan desa yang berkelanjutan.

XM Broker
Desa Kedungbatur secara administratif terletak di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya berada di kawasan yang relatif datar dengan kontur sedikit bergelombang, menjadikannya lokasi yang ideal untuk pengembangan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan. Akses menuju desa ini terbilang mudah, terhubung oleh jalan desa yang terkoneksi dengan jalan utama kecamatan, yang mempermudah mobilitas penduduk serta distribusi barang dan jasa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Pituruh dalam Angka", Desa Kedungbatur memiliki luas wilayah total sekitar 1,17 kilometer persegi. Wilayahnya terbagi menjadi beberapa dusun yang menjadi pusat permukiman dan aktivitas warga. Secara geografis, Desa Kedungbatur berbatasan langsung dengan beberapa desa tetangga yang membentuk ekosistem sosial-ekonomi yang saling terkait. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Sawangan. Di sisi timur, wilayahnya bersinggungan dengan Desa Kaligintung. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tunjungtejo, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Prapaglor. Dari sisi kependudukan, jumlah penduduk Desa Kedungbatur tercatat sebanyak 1.745 jiwa. Dengan luas wilayah 1,17 km², maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.491 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah pedesaan, menandakan permukiman yang relatif padat dan terkonsentrasi di titik-titik tertentu. Komposisi penduduknya didominasi oleh masyarakat dengan latar belakang budaya Jawa yang kental, di mana nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong masih menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar penduduk berada dalam usia produktif, yang menjadi modal sumber daya manusia penting bagi pembangunan desa. Kondisi hidrologis menjadi salah satu faktor geografis paling vital di Kedungbatur. Desa ini dianugerahi sumber daya air yang melimpah, yang bersumber dari mata air alami. Keberadaan sumber air inilah yang tidak hanya menopang kehidupan sehari-hari warga untuk kebutuhan domestik, tetapi juga menjadi tulang punggung bagi keberlangsungan sektor pertanian melalui sistem irigasi yang terkelola dengan baik. Sendang Pertapan: Jantung Spiritual dan Denyut Wisata Desa Daya tarik utama dan paling ikonik dari Desa Kedungbatur ialah keberadaan sebuah destinasi wisata alam bernama Sendang Pertapan. Sendang ini merupakan sebuah mata air alami yang airnya sangat jernih dan tidak pernah kering sepanjang tahun, bahkan saat musim kemarau panjang sekalipun. Nama "Pertapan" sendiri menyiratkan adanya nilai historis dan spiritual yang melekat pada lokasi ini, yang menurut cerita tutur masyarakat setempat, dahulu merupakan tempat para petapa atau orang suci melakukan laku spiritual dan meditasi. Secara fisik, Sendang Pertapan berbentuk kolam alami yang dikelilingi oleh pepohonan rindang, menciptakan suasana yang sejuk, tenang, dan asri. Kejernihan airnya yang luar biasa memungkinkan pengunjung untuk melihat dasar sendang dengan jelas. Suasana inilah yang menjadi magnet utama bagi wisatawan lokal, terutama dari Purworejo dan sekitarnya, yang datang untuk mencari ketenangan, berenang, atau sekadar menikmati kesegaran alam yang masih alami. Keberadaan Sendang Pertapan memiliki fungsi ganda bagi masyarakat Desa Kedungbatur. Pertama, sebagai sumber air bersih utama. Warga setempat memanfaatkan aliran air dari sendang ini untuk memenuhi kebutuhan air minum, mandi, dan mencuci. Kedua, sendang ini menjadi sumber irigasi vital bagi lahan persawahan di sekitarnya, memastikan produktivitas pertanian tetap terjaga sepanjang tahun. Fungsi ekologis dan ekonomis ini menjadikan Sendang Pertapan sebagai aset yang sangat berharga bagi desa. Melihat potensinya, Pemerintah Desa Kedungbatur bersama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat mulai melakukan pengelolaan dan pengembangan Sendang Pertapan sebagai objek wisata yang lebih profesional. Beberapa fasilitas penunjang seperti area parkir, kamar ganti, dan warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman telah didirikan di sekitar lokasi. Upaya pengelolaan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung sekaligus menciptakan sumber pendapatan baru bagi desa dan masyarakat sekitar. Keberadaan destinasi ini secara langsung telah menggerakkan ekonomi skala mikro di sekitarnya, memberikan peluang usaha bagi warga lokal. Perekonomian Desa: Pertanian Sebagai Penopang Utama Sektor ekonomi Desa Kedungbatur berakar kuat pada bidang agraris. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Struktur tanah yang subur dan ketersediaan air irigasi yang melimpah dari Sendang Pertapan menjadi modal dasar yang memungkinkan kegiatan pertanian berjalan secara intensif dan produktif. Komoditas utama yang dibudidayakan di lahan persawahan Desa Kedungbatur ialah padi. Desa ini menjadi salah satu lumbung padi di tingkat Kecamatan Pituruh, yang hasilnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga dipasarkan ke luar daerah. Dalam setahun, para petani bisa melakukan panen padi sebanyak dua hingga tiga kali, bergantung pada kondisi cuaca dan sistem irigasi. Selain padi, para petani juga menanam berbagai jenis tanaman palawija seperti jagung, singkong, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari pola rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah dan diversifikasi pendapatan. Di luar pertanian tanaman pangan, sebagian warga juga mengembangkan usaha di bidang peternakan. Ternak yang umum dipelihara ialah kambing, ayam kampung, dan sapi, yang dipelihara dalam skala rumah tangga. Usaha peternakan ini berfungsi sebagai tabungan hidup sekaligus sumber pendapatan tambahan bagi keluarga petani. Perkembangan sektor pariwisata di Sendang Pertapan secara perlahan mulai memberikan dampak ekonomi turunan yang positif. Munculnya usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar area wisata menjadi bukti adanya diversifikasi ekonomi. Warung makan, penjual makanan ringan, hingga jasa parkir mulai tumbuh dan memberikan alternatif pekerjaan bagi warga selain bertani. Fenomena ini menunjukkan bahwa integrasi antara sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan di tingkat desa. Ke depan, pengembangan produk olahan hasil pertanian lokal sebagai oleh-oleh khas Kedungbatur bisa menjadi langkah selanjutnya untuk memperkuat sinergi ini. Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Sistem pemerintahan di Desa Kedungbatur dijalankan oleh Pemerintah Desa, yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkat desa seperti sekretaris, kepala urusan (kaur), dan kepala dusun. Lembaga ini bekerja bahu-membahu dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berfungsi sebagai lembaga legislatif dan pengawas di tingkat desa. Sinergi antara kedua lembaga ini menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan pembangunan, mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), serta memastikan program-program pemberdayaan masyarakat berjalan sesuai rencana. Kehidupan sosial masyarakat Desa Kedungbatur sangat diwarnai oleh semangat kebersamaan dan gotong royong. Tradisi seperti kerja bakti untuk membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, atau membantu warga yang sedang mengadakan hajatan masih terpelihara dengan baik. Interaksi sosial juga terjalin kuat melalui kegiatan keagamaan di masjid dan mushala, serta dalam berbagai acara adat dan budaya yang rutin diselenggarakan. Di bidang pendidikan, Desa Kedungbatur memiliki fasilitas pendidikan dasar, yaitu Sekolah Dasar Negeri, yang menjadi tempat bagi anak-anak desa untuk menimba ilmu. Keberadaan lembaga pendidikan ini sangat vital dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa. Demikian pula di sektor kesehatan, layanan kesehatan dasar dapat diakses oleh warga melalui Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) atau Pustu (Puskesmas Pembantu) yang ada, serta kegiatan Posyandu yang rutin diadakan untuk memantau kesehatan ibu dan anak. Secara keseluruhan, tatanan sosial yang solid dan pemerintahan yang berfungsi menjadi modal penting bagi Desa Kedungbatur dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan menjadi faktor penentu keberhasilan program-program yang dijalankan oleh pemerintah desa. Tantangan dan Prospek Pengembangan Meskipun memiliki berbagai potensi yang menjanjikan, Desa Kedungbatur juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Di sektor pariwisata, tantangan utamanya ialah bagaimana mengelola Sendang Pertapan secara berkelanjutan. Peningkatan jumlah pengunjung berisiko menimbulkan masalah kebersihan dan kerusakan lingkungan jika tidak diantisipasi dengan baik. Diperlukan penataan ruang yang lebih terencana, sistem pengelolaan sampah yang efektif, dan edukasi kepada pengunjung untuk menjaga kelestarian alam. Selain itu, promosi yang lebih gencar melalui media digital diperlukan untuk menjangkau pasar wisatawan yang lebih luas. Di sektor pertanian, tantangan klasik seperti regenerasi petani dan fluktuasi harga komoditas masih menjadi isu utama. Mendorong minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian melalui modernisasi alat dan teknik budidaya menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Namun, di balik tantangan tersebut, prospek pengembangan Desa Kedungbatur sangat cerah. Konsep agrowisata terpadu menjadi arah pengembangan yang paling realistis dan potensial. Konsep ini mengintegrasikan keindahan alam Sendang Pertapan dengan pengalaman agraris yang otentik. Wisatawan tidak hanya datang untuk berenang, tetapi juga bisa diajak untuk belajar tentang proses menanam padi, melihat aktivitas pertanian, dan menikmati kuliner khas pedesaan yang bahan bakunya diambil langsung dari hasil bumi setempat. Pemerintah desa dapat memfasilitasi pembentukan paket-paket wisata edukatif yang bekerja sama dengan kelompok tani dan UMKM lokal. Penguatan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk mengelola unit usaha pariwisata dan pemasaran produk lokal secara profesional juga menjadi langkah strategis. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, Desa Kedungbatur berpotensi besar untuk bertransformasi menjadi desa wisata yang maju tanpa kehilangan identitas agrarisnya yang kuat.